Suntuk berada dirumah
membuat aku berniat untuk pergi keluar jalan-jalan melepas kesuntukanku
karena satu harian dirumah mengerjakan makalah perkuliahanku seharian ini , ku
bawa sepeda motor andalanku memutari indahnya kota Bogor ini.
Dari kejauhan tampak sebuah mobil merah dan seorang wanita
yang sepertinya kebingungan , langsung saja aku hampiri dan menawarkan
bantuan.Ternyata kebetulan ban mobilnya bocor , dan dia bingung mengganti
dengan ban serep yang dibawanya.Dari penawaran bantuan tadi dan selama
mengganti ban tadi kami saling berkenalan , hingga aku tau bahwa dia seorang
ibu rumah tangga yang umurnya 34 tahun dan kulit putih seperti keturunan
Chinese dengan tinggi sekitar 165cm rambut ikal yang di tata rapi sebahunya dan
tak lupa aku sesekali memperhatikan payudaranya yang benar montok adanya dengan
ukuran dada sekitar 34B
Tak terasa ban tadi telah selesai kupasangkan , sambil
tersenyum dia memperkenalkan namanya , terima kasih dik , kenalkan nama saya
Meei katanya halus. Saya Dennis , ya sama-sama emm , aku panggil apa ya kataku
sambil melihat kearah matanya yang agar berwarna coklat itu. Panggil tante Meei
aja sahutnya sambil menyodorkan beberapa lembar duit kepadaku , dengan halus
aku menolaknya ‘ngak usah tante , saya minta alamatnya saja tante siapa tau aku
butuh bantuan nanti bisa minta bantuan dari tante kataku sambil melihat kearah
tubuhnya yang menurut gw bisa di favoritkan juara di kelasnya.’oh tentu , ini
kartu nama tante , katanya sambil menyodorkan kartu nama yang berisi alamat
lengkap dengan nomer handphonenya.
Tapi besok tante tidak ada di rumah seharian
, jadi kamu ga usah datang besok ya , sahutnya lagi.Ya tante saya pamit dulu ya
kataku agak keras , oh iya silahkan , makasih sekali lagi ya Dennis katanya
lagi sambil masuk ke mobil merahnya itu.
Ada sekitar seminggu setelah itu gw menghubungi tante Meei
yang gw temui itu.
Halo , ini dengan siapa ? katanya halus .
Ini Dennis tante , sahutku .
Dennis yang mana ya , saya agak lupa katanya.
Yang kemaren bantuin tante mengganti ban itu loh tante ,
sahutku lagi.
Oh iya , kamu den. Ada apa Den katanya lagi.
Tante lagi di rumah ya ? kataku , iya lagi dirumah sama
suami tante nih . kamu mau datang ya , sini biar tante kenalin sama keluarga
tante , sahutnya. Okelah tante jawabku.
Singkat cerita gw pun mencari alamat rumah tante Meei sesuai
yang ada di kartu namanya , sekitar setengah jam lebih akhirnya gw sampai di
depan rumah yang cukup lumayan besar berpagar hitam dan disana tante Meei
sepertinya telah menunggu gw.
Langsung saja gw di ajak masuk kedalam . "Nah ini om
Putra suami tante , dia kerja di Jakarta dan hari ini kebetulan libur jadi
pulang dan besok pagi baru ke Jakarta lagi , katanya padaku.Singkat cerita
setelah berkenalan dan kami makan bersama , tak terasa telah pukul 09 malam
kami duduk di ruang tamu dan gw leluasa banget melihat kemolekan tubuh tante
Meei yang memang saat itu kebetulan dia hanya memakai tank-top dan mini
pants.Suaminya sudah pergi ke kamar karena besok harus bangun lebih awal agar
tidak terjebak macet ke Jakarta besok katanya.Tante belum punya anak ya? ,
tanyaku seraya berbisik.Ada kok , sekarang sudah umur 6 tahun , tapi tinggal di rumah neneknya
katanya membalas.Ooh , balasku , sambil memperhatikan pahanya yang putih itu ,
mata tante Meei memang mengarah ke tv tapi sepertinya dia tau kalau aku
memperhatikan tubuhnya yang putih bersih itu.
Kamu nakal ya Den , dari tadi
liatin tubuh tante aja katanya.Sontak aku terkejut , ehehe , maaf tante Dennis ngak
sengaja kataku sambil meringis.Ngak apa-apa kok , wajar kok itu namanya juga
kamu laki-laki katanya lagi , aku semakin salah tingkah aja dibuatnya waktu dia
agak melebarkan pahanya sedikit sehingga tampak jelas olehku celana dalamnya
yang berwarna merah muda itu.
Kamu mau ya Den ? Tanya tante Meei pelan sambil
mendekatiku.
Mau apa tante ? kataku polos . yang kami perhatikan dari tadi loh
, tante perhatikan mata kamu loh , katanya. Waduh , sepertinya tante Meei tau
aku tak berhenti memperhatikan tubuhnya walau sudah di sindir tadi.Taa .. tapi
tante , om Putra .. kataku agak menahan napas , dia sudah tidur itu , kalau
sudah tidur bangunnya payah itu katanya.
Tangan tante Meei kini mulai berjalan dan menuntun tanganku
memegang payudaranya yang indah berukuran 34B itu , awalnya aku masih tidak
percaya dan agak gugup , tapi akhirnya kuberanikan . peluang emas pikirku.
Tank-topnya dengan mudah kubuka dan berdasar pengalamanku dari keseringan
menonton film-film biru kulahap putingnya yang sudah mulai mengeras itu , ah ..
terusin Den desah tante Meei. Sekitar 2 menitan gw melahap puting payudara
tante Meei yang sudah mengeras itu , sambil tanganku dituntun tante Meei untuk
mulai memasuki daerah celana dalamnya , wah sudah basah pikirku.
Kumainkan
tanganku di g-spotnya seraya bibirku tetap menjilati payudaranya yang kenyal
itu. Ohkk.. Den.. teerrus den.." katanya berulang-ulang.Tiba-tiba saja
tubuhnyamengejang dan mulai lemas , mungkin dia sudah orgasme pikirku karena
memang aku merasakan cairan dari kemaluannya di tanganku.Wah enak sekali den,
katanya seraya mengambil waktu untuk meredakan lemas badannya tadi , aku yang
dari tadi tetap menjilati payudaranya kini telah berhasil membuka mini pants
yang dipakainya tadi dan mulai turun hingga bibirku tepat di depan g-spotnya
yang hamper tidak berbulu itu , mungkin dia rajin mencukurnya.Kujilati litany
dan kurasakan aroma yang sangat aneh dan lender yang mulai membasahi kembali
vaginanya , sekitar satu menitan aku menjilati vaginanya kembali lagi dia
mengalami orgasme yang diikuti tubuhnya yang tiba-tiba mengejang dan melemas
lagi , ahh , ooh .. yess..ahh , fuck me den .. katanya seraya berbisik.Kini
tangan tante Meei sudah mulai berjalan ke tubuhku , turun dia dari sofa dan
membuka celanaku dan tampaklah sebuah batang yang sudah terdongkrak tinggi dan
siap tempur , dibasahi cairan peluman bening itu .
Tante Meei mulai
memijat-mijat penisku yang membuat aku hanya bisa menikmatinya saja , 2 menitan
dia mengkulum sambil mengobrak-abrik penisku , ahh tante , ooh nikmatnya .. ooh
.. yehh. Yeh , ahh .. kataku sangking nikmatnya jilatan tante Meei , tiba-tiba
dia menghentikan pekerjaannya dan menuntunku untuk berdiri dan pindah kekamar
tamu yang berhadapan dengan kamar nya dan suaminya , kami masuk tanpa lupa
menutup pintu.Kuangkat tante Meei dan kuhempaskan tubuhnya ke kasur , dengan
manja dia berbisik “Den sekarang masukin penismu kedalam anu tante ya , biar
makin enak katanya.Ku ikuti keinginannya dan kurasakan bagaimana rapatnya
dinding vagina tante Meei itu , awalnya agak terasa sakit saat penisku terasa
di pelintir-pelintir didalam vagina tante Meei , ku maju mundurkan tubuhku dan
kutuntun tante Meei agar melawan irama gerakanku yang membuat penisku semakin
bergairah untuk menjelajahi surga tante Meei., "Ohkk.. taan.. teerrus tan.."
kataku .. ya , ya ah , ah,, ah sambil bibirnya mulai kumainkan dengan bibirku ,
lagi-lagi dia orgasme ketiga kalinya di iringi badan nya yang melemas tapi tak
kuhentikan gerakan tubuhku , kini
"Ohkkhh.. Den, baru kali ini aku main dengan lelaki sekuat
kamu.. ohkk pelan-pelan.." ucapnya terputus-putus.
"Oh yes, yes.. terus den.. yes teruss kkhh.. Ohh..
ohh.. ohh.." suaranya makin meninggi.
"Mmhh oohh.. ohh push.. push.. den.. terus yang keras
Dik.. terus.. lebih dalam.. aauuhh.."
Aku mau keluar nih tante kataku berbisik padanya , terusin
aja den . ntar kalau mau keluar terserah mau di cabut atau di keluarin di dalam
aja katanya lagi.
Tanpa ragu aku terus menambah kecepatanku dan .. "Aakkhh.." reflek aku
memuncratkan air maniku di dalam kemaluan tante Meei di iringi orgasme tante
Meei yang keempat berpas-pasan dengan orgasme ku tadi , sekali lagi kemaluan tante
Meei terasa lebih sempit dan sangat basah, sehingga menimbulkan gelora yang
luar biasa.ahh , nikmat sekali permainanmu Den , kata tante Meei memujiku ,
ehehe makasih tante , kataku sambil cengengesan.Lalu kamipun bergegas ke kamar
mandi dan mandi berdua , Den ini rahasia kita berdua ya , lain kali tante akan
ajak kamu lagi katanya sambil mencium bibirku lagi , iya tante jawabku .
Selesai mandi pun gw pamitan pulang dengan tante Meei . Peristiwa yang sama
juga masih sering kami lakukan , dan rata-rata itu dirumah tante Meei , karena
memang rumahnya sering sepi karena suaminya memang sering menginap di rumah
mertuanya di Jakarta karena pekerjaannya.
0 komentar:
Post a Comment